Selasa, 15 Juni 2010

Apakah Anda Berani?

Ada banyak faktor penting yang menentukan saat seseorang memutuskan untuk belajar sesuatu, misalnya paksaan, persaingan, dan ambisi pribadi.

Tetapi ada satu faktor yang menurut saya paling penting karena sering kali dilupakan orang, yakni faktor "Ya saya tidak tahu apa-apa, jadi saya ingin belajar!"

Saya akan bercerita sedikit tentang faktor tersebut belakangan.

Ketika terpaksa memundurkan waktu HSMS hingga tanggal 8 September, kami memutuskan untuk membuat acara pre-seminar untuk mengisi kekosongan.

Dalam setiap workshop, kami selalu menghabiskan sekitar 1-2 jam untuk mengenal lebih jauh setiap peserta. Latar belakang mereka, pandangan mereka tentang romance, kisah sedih mereka, kisah perjuangan mereka. Kami menyebutnya sesi Tell Your Stories, Lex menyebutnya sesi Isak Tangis.

Sesi yang selalu kami tunggu-tunggu karena selain mengakrabkan diri dengan peserta, kami bisa mengenang kembali semua pengalaman mereka seperti yang kami alami dulu.

Sayangnya, sesi inilah yang tidak akan ada dalam Seminar.

Kami tidak bisa membuang 1-2 jam hanya untuk curhat-curhatan. Personalisasi setiap peserta yang biasa kita lakukan di HSEW sulit untuk dikerjakan di HSMS. Itu sebabnya pre-seminar meetup kemarin berfungsi untuk menggantikan sesi tersebut.

Saat peserta sudah terkumpul hampir 10 orang, saya dan Kei memutuskan untuk memulai acara. Kei mengatakan saatnya mereka untuk membuka diri dan bercerita tentang diri mereka dan dan cerita demi cerita mulai mengalir dengan deras.

Seorang peserta mengatakan dirinya mengalami perubahan drastis dari yang tadinya hanya membaca artikel, bahkan sampai berhasil mengubah fashionnya. Teman-temannya semua mengejek dia, tetapi dia berhasil mengumpulkan cukup banyak teman wanita yang mulai semakin terbuka dan senang bersama-sama dengannya ketika hangout. Sesuatu yang tidak mungkin terjadi kalau ia tidak membaca dan mengubah gayanya tersebut.

Peserta yang lainnya mengejutkan kami bertiga. Rain menyatakan kalau ia pernah sampai memberikan BERLIAN seharga 1.5 juta untuk wanita incarannya.

Saat itu saya rasa mulut saya mengangga sangat lebar tidak percaya.

Rain mengatakan kalau ia merasa ditampar saat membaca artikel Hentikan Menyogok Wanita, bagian pertama dan kedua. Ketika semua peserta telah menceritakan tentang kisahnya, Lex membuka sesi tanya jawab.

Dan satu peserta menanyakan sesuatu yang menjadi alasan kenapa saya menulis paragraf di atas.

"Gue saat ini, saat sedang duduk disini, detik ini juga merasa sangat loser! Gw ngerasa down banget, bego banget sampai gue gak tau apa-apa tentang romance. Gue perlu kata-kata semangat dari lo bertiga supaya gue tau kalau gue bukan cowo loser and supaya gue gak nyesel udah daftar Seminar.. " ucapnya sambil sedikit berkaca-kaca.

Saya tersentak saat mendengar pernyataan itu. Pernyataan desperate yang biasanya tidak berani orang katakan.

Saya menjawab duluan,

"Man, gak ada yang loser dari seorang yang memutuskan untuk belajar. Kalau lo bilang kayak gitu loser then kita semua adalah loser. Kita pernah gak bisa membaca saat kita balita, maka kita masuk ke TK dan SD supaya bisa membaca. Apakah itu loser? NO! Itu adalah belajar."

Lalu kenapa belajar romance itu loser?

Salah satu faktor utama adalah LINGKUNGAN.

Sebagai pria kita dianggap harus mengerti tentang romansa. Dan saat seorang pria yang desperate memutuskan untuk belajar tentang romance dari orang lain, pria tersebut akan dicap LOSER!

That is sick.

Kei menambahkan, "Bro, gue gak bisa ngomong banyak, but here I promise you. Sabtu depan saat HSMS udah selesai, gw yakin elo akan ketawa inget apa yang lo ucapin sekarang."

Kemudian Lex juga menambahkan, "Saat elo mengetik dan memencet tombol send email ke kita untuk ikutan HSMS, detik itu juga elo jadi pria paling berani MENGAMBIL AKSI di antara temen-temen elo!"

Seseorang yang berani mengakui kalau ia tidak tahu apa-apa tentang sesuatu adalah seseorang yang sangat patut dikagumi.

Orang tersebut berani bertarung melawan dirinya sendiri untuk mengatakan kalau ia tidak mampu. Berani menghajar realita palsu yang ada di kepalanya dan memutuskan untuk bergerak sendiri. Berani berpikir di luar kotak.

Mereka yang berani mengakui ketidaktahuannya adalah mereka yang telah menyelami dirinya lebih dalam dari siapapun. Mereka adalah orang-orang yang nantinya akan jauh lebih cepat untuk belajar dan berhasil. Orang-orang yang telah mengalahkan dirinya sendiri adalah pemenang!

Saya, Lex dan Kei jauh lebih salut dengan pria-pria yang berani mengakui kalau dirinya tidak tahu apa-apa dan bertanya, dibandingkan dengan pria-pria yang sok tahu dan menghina mereka yang tidak tahu apa-apa.

Setelah kami bertiga menjawab, salah satu alumni yang ada ditempat itu memutuskan untuk ikut berbicara.

Kis adalah salah satu alumni HSEW yang mengalami perubahan total, mulai dari style fashion hingga body languange.

"Gak ada yang bisa gue sesali setelah ikutan HSEW. Gue saat itu juga sama ngerasa losernya kayak elo sekarang. But now, gw bisa ngakak kalau inget gw yang dulu. But yeah kalau dipikir-pikir ada satu hal yang memang gw sesali setelah ikutan HSEW ..."

Kis terdiam beberapa saat lalu melanjutkan, "Gue nyesel kenapa gak dari dulu gue tau tentang ini. Gue nyesel kenapa gak dari dulu gue belajar jadi COWOK!"

A simple statement with a great power.

Hitman System Mega Seminar 2007 akan berlangsung dalam hitungan hari. Saya, Lex dan Kei dan Crew saat ini sedang tegang dan antusias menyambut hari Sabtu gemilang tersebut. Antusias untuk bertemu dengan pria-pria pemberani yang telah mengalahkan dirinya sendiri demi memulai kehidupan yang baru.

From Lossy to Glossy.

Are you brave enough?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar